Memalukan, ‘Foyo-foya’ DW Rp2,5 M Coreng Civitas Academica USU

Memalukan, ‘Foyo-foya’ DW Rp2,5 M Coreng Civitas Academica USU
Memalukan, ‘Foyo-foya’ DW Rp2,5 M Coreng Civitas Academica USU


Thursday, June 21st, 2012 | Posted by Redaksi
Memalukan, ‘Foyo-foya’ DW Rp2,5 M Coreng Civitas Academica USU
Salah seorang ibu Dharma Wanita USU belanja perhiasan di China.

Salah seorang ibu Dharma Wanita USU belanja perhiasan di China.



Medan-ORBIT: Plesiran berbiaya Rp2,5 miliar organisasi Dharma Wanita (DW) Universitas Sumatera Utara USU ke China bukti ‘mata hati’ sejumlah istri-istri petinggi kampus negeri itu gelap.

Pengamat menilai, seenaknya menghabiskan uang kas organisasi DW tanpa hasil berarti, dinilai sangat memalukan dan mencoreng nama civitas academica USU.

Hal itu dikatakan ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), Dadang Dermawan. Menurut Dadang, tindakan yang dilakukan sejumlah istri pejabat USU itu menjadi bukti kurangnya nilai-nilai pancasila dan moral manusia.

“Menghamburkan uang Rp2,5 miliar hanya untuk perjalanan tanpa hasil, ini bentuk karakter manusia yang sudah tidak memiliki nilai moral dan kepekaan sosial,” Ketus Dadang

Harus Bertanggung jawab

Dadang mengatakan, seharusnya organisasi DW USU lebih melakukan program kerja yang kooperatif, ketimbang menghamburkan uang Rp2,5 miliar ke China tanpa ada hasil.

“Kita menyayangkan sikap Organisasi DW USU. Saya pribadi sebagai bagian dari USU kecewa atas tindakan mereka. Perjalanan foya-foya ke luar negeri dengan uang negara, sangat menurunkan citra civitas academica USU,” tegas Dadang.

Dadang menuturkan, USU salah satu universitas ternama di Indonesia. Sejumlah kaum intelektual banyak lahir dari kampus kebanggaan Sumut itu.

“Saya harap pengurus organisasi DW segera mengklarifikasi perjalan foya-foya yang mereka lakukan, dan segera meminta maaf kepada masyarakat,” katanya.

Di tempat terpisah, alumnus Fakultas Farmasi USU yang minta identitasnya dirahasiakan menyebut, keberangkatan DW USU ke Negeri Tirai Bambu merugikan banyak mahasiswa

“Akibat kepergian mereka ke China, ada beberapa dosen yang memiliki tugas membimbing tidak memberikan pendidikan mata kuliah. Ini merugikan mahasiswa yang sudah membayar uang kuliah,” katanya.

Sementara itu, kantin di kawasan USU yang minta namanya tidak disebutkan mengakui pengurus organisasi DW USU tak tahu malu.

“Kalau mau jalan-jalan pakai duit sendirilah, kalau tidak punya uang jangan jangan pakai uang negara. Kalau mau enak harusnya kerja keras,” ungkap salah seorang pemilik dengan logat jawa yang kental.

Ketika Harian Orbit coba untuk mengkonfirmasi hal itu ke kantor organisasi DW USU di jalan Universitas, lagi-lagi tidak ada satupun pengurus organisasi yang bisa ditemui.

Coba dikonfirmasi ke taman kanak-kanak (TK) yang juga diurus organisasi DW USU juga sepi tak berpenghuni, hanya ada seorang guru TK.

Rupanya, perjalanan organisasi DW yang menghamburkan biaya Rp2,5 miliar itu tengah santer diperbincangkan. Menurut guru TK yang tidak mau memberi identitasnya mengatakan, memang kantor organisasi DW USU tidak pernah aktif.

“Ada apa itu, mau menanyakan soal jalan-jalan ke China DW USU ya. Kantor itu memang suasananya demikian (tak berpenghuni,red),” ungkap guru yang memakai seragam dan berkerudung merah jambu tersebut.

Sementara itu, lagi-lagi ketika dikonfirmasi kepada Humas USU Bisru Hafi, juga tidak bisa ditemui. Menurut keterangan staf yang ada di Humas USU, Bisru sedang tidak berada di tempat.

Tak hanya itu, ketika dikonfirmasi ke salah satu Dosen di Fakultas Farmasi, Effendi De Lux sebagai pemegang dokumentasi perjalanan organisasi DW saat kunjungan ke Negeri China yang menelan dana Rp2,5 M tidak bisa ditemui. Diketahui dia sedang menguji mahasiswa. Om-27

Memalukan, ‘Foyo-foya’ DW Rp2,5 M Coreng Civitas Academica USU
Memalukan, ‘Foyo-foya’ DW Rp2,5 M Coreng Civitas Academica USU