VIDEO: Turis Belanda Menari Tor-tor di Medan

VIDEO: Turis Belanda Menari Tor-tor di Medan
VIDEO: Turis Belanda Menari Tor-tor di Medan

Para turis disambut tarian Tor-tor setibanya di bandara Polonia. Mereka pun ikut menari.


VIVAnews - Sejumlah turis asing yang tiba di Sumatera Utara lewat Bandara Polonia, Medan, mendapat suguhan istimewa. Puluhan turis asal Belanda itu disambut tarian Tor tor dan musik Gondang.

Tak hanya menikmati keindahan gerak tarian, para turis ini pun ikut menari bersama. Tanpa terlihat kaku, para turis ini berusaha mengikuti gerak tarian Tor-tor yang diperagakan sejumlah penari yang mengenakan pakaian adat khas Sumatera Utara.

Lihat aksi para turis itu menari Tor-tor dalam video di tautan ini.

Salah seorang turis itu bahkan mengetahui bahwa tarian Tor-tor merupakan tarian asli Sumatera Utara. Turis itu menyebut tarian Tor-tor berasal dari daerah sekitar Toba.

Sebelumnya, tarian Tor-tor ramai dibicarakan setelah Pemerintah Malaysia berniat memasukkan tarian Tor-tor dan gendang Gordang Sembilan dalam akta warisan sejarah negeri jiran tersebut. Hal ini kemudian menimbulkan salah paham, dan terkesan Malaysia berusaha mengklaim tarian Tor-tor.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Syed Munshe Afdzaruddin bin Syed Hassan, mengatakan bahwa Malaysia tidak berusaha mengklaim tarian Tor-tor dan gendang Gordang Sembilang. Menurut Munshe, Malaysia hanya mencatatkan budaya itu agar bisa lestari.

"Warisan budaya orang-orang Mandailing di Malaysia yang asal-usulnya dari Mandailing Sumatra Utara, Indonesia, didaftarkan di bawah ayat 67 Undang-undang Warisan Kebangsaan. Ini bukan isu klaim, hanya mencatatkan di bawah undang-undang ini," kata Munshe di Kedutaan Besar Malaysia.

"Apabila telah tercatat di bawah UU ayat 67, akan tercantum bahwa budaya ini dimiliki oleh orang Mandailing di Malaysia yang menunjukkan asal-usulnya dari Sumatra Utara, Indonesia," ucapnya.

VIDEO: Turis Belanda Menari Tor-tor di Medan
VIDEO: Turis Belanda Menari Tor-tor di Medan